Kisah Kopdar Blogger Bima/Mbojo

Berawal dari penasaran, seperti apasih daerah seorang blogger Nggira hingga tiap kali kembali ke makassar sepatu yang dipakainya selalu robek?

Dan akhirnya rasa penasaran tersebut terjawab juga pada tanggal 29 maret 2009, berangkat dari sape bersama blogger sang ilalang jam 8.30 dan di tengah perjalanan teringat seorang mahasiswa dari Makassar yang tinggal di daerah rato-lambu maka sekalian saya ajak untuk ekspedisi bersama kami. Perjalanan dari sape menuju lambu sangat tenang, tanpa beban harus pegang stir motor dengan kuat dan konsentrasi, namun setelah melewati persimpangan menuju mangge dan lanta sudah sedikit harus diperkuat pegang stir dan badan pun harus ikut untuk menghindari lobang dan kadang-kadang kami harus keluar dari jalur aspal untuk mendapatkan jalan yang sedikit layak.

Setelah beberapa lama banting kanan banting kiri stir motor akhirnya kami mulai terbiasa dengan kondisi ini hingga melewati kampung “hidi rasa” (bekas kampung). Lalu kira-kira apa yang terjadi selanjutnya? Apa jalanannya mulus? Ataukan lebik baik dari sebelumnya? O…. oh…. Ternyata…. Parahhhhhhhhhh.


Disesi ini kami tiada ruang untuk menghindar, tak ada tempat untuk memilih kiri, kanan, tengah semuanya kena. Selain jalanannya hancur berantakan, yang paling ngeri lagi adalah tanjakannya itu lho…… singkat kata “bagi yang kurang berpengalaman mengendarai motor, lebih baik niat anda dibatalkan bila ingin kesana” dan juga harus motor yang tangguh….. hehehehe… jadi wajarlah seminggu yang lalu blogger Nggira sewaktu kopdar ke sape “ban Motor beliau terlepas”. hahahahah......

Akhirnya dengan izin tuhan yang masa kuasa kamipun sampai di tempat tujuan “NGGIRA” dengan selamat meskipun lengan kami sudah mulai berotot dan usus dalam perut sudah berada pada tempat yang tidak semestinya.

Sesampainya di tujuan… orang yang didatangi pun tak ada di tempat “waduh dosa apa yang ku perbuat sebelum berangkat tadi” sudah haus, cape’, pokoknya tidak sesuailah dengan yang diperkirakan sebelum berangkat tadi. Lalu ke mana orang yang dituju? Setelah mencari informasi, bertanya kepada tentangganya ohhhh ternyata beliau ke ladang “sawah/kebun di pegunungan” dan lokasinya dari rumah sangat jauh dan tak bisa dilewati kendaraan. “Ya…… udah terima nasib” dan Kami coba menunggu, dan Dari pada BT maka kami mencari lokasi yang enak, nyaman, tentram, damai dan sejahtera…. karena untuk di ketahui bahwa Lokasi NGGIRA itu persis bagian paling tenggara di kabupaten BIMA bahkan paling tenggaranya NTB. Oleh karena lokasi paling tenggara atau ujung…. Maka daerah ini tentu saja tepi laut dan sangat dekat dengan negara Austarlia. Disanalah kami nyante-nyante, udaranya sejuk, pemandangan lautnya indah…. Sehingga rasa haus, cape’ atau apalah namanya yang kami dapatkan selama perjalanan tadi tak dirasakan lagi. Ditempat kami berpijak ini ternyata memiliki keistimewaan tersendiri. Yaitu hanya disanalah ada sinyal “Telkomsel” jadi ketika orang sekitar bahkan dari luar apabila hendak menelpon datang disana dan hebatnya lagi hanya di bale-bale “tempat duduk yang dirakit menggunakan bambu” orang disana (bima-mbojo) menamainya dengan “Sarangge” bila keluar dari sarangge tersebut maka tak ada sinyal menyambar. Hehehe…. Ini aneh tp nyata…. Boh…

Disingkat cerita…. Disana belum masuk listrik dari PLN, Jalanan belum pernah ada percikan aspal, namun masyarakatnya tidak manja, buktinya disana ada beberapa Sarjana termasuk blogger Nggira ini. Disanapun ada anggota masyarakatnya yang ikut Caleg DPRD. Dan perkiraan kami KK-nya tak sampai 1000.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah Kabupaten Bima mengenai daerah seperti ini?

NB: postingan ini di tulis oleh Abdul Munir karena blogspot ga bisa di akses di tempatnya akhirnya mengirimkan lewat email untuk di posting.
 
© Copyright Blognya Noval Mbojo - Imnoval.com 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Catatan Mahasiswa Drop Out | Published by Premium Wordpress Themes
Kisah Kopdar Blogger Bima/Mbojo - Blognya Noval Mbojo - Imnoval.com