Entah apa yang kini mempengaruhi Pola kehidupan di bima, yang semulanya aman-aman saja kini terasa berubah dan serba terbalik, baru saja kemarin terjadi berita yang menggemparkan dengan peristiwa yang menggelikan sekaligus mencoreng nama suatu lembaga yaitu peristiwa mesumnya blalalala dan sekarang malah terjadi lagi seorang kakek-kakek yang di duga melakukan pencabulan terhadap seorang anak dibawah umur seperti yang di beritakan oleh : Bima, Nusatenggaranews.com.- seperti berikut ini yang seluruh file ini saya ambil dari milis orang bima simaklah beritanya:
Kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur terungkap Sabtu (22/11) sekitar pukul 09.00 Wita di dusun Jorato Desa Sari Kecamatan Sape. Kali ini, menimpa bocah ingusan 11 tahun berinisial Nur. Diduga pelakunya Ule (70 tahun), warga setempat. Kasus heboh itu terungkap saat paman korban mendapati kakek dan bocah dalam rumah. Pascakasus itu, Ule kabur entah kemana. Hingga kemarin, Ule masih dalam perburuan aparat polisi untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur terungkap Sabtu (22/11) sekitar pukul 09.00 Wita di dusun Jorato Desa Sari Kecamatan Sape. Kali ini, menimpa bocah ingusan 11 tahun berinisial Nur. Diduga pelakunya Ule (70 tahun), warga setempat. Kasus heboh itu terungkap saat paman korban mendapati kakek dan bocah dalam rumah. Pascakasus itu, Ule kabur entah kemana. Hingga kemarin, Ule masih dalam perburuan aparat polisi untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Peristiwa itu diketahui warga setelah dipergoki Juraidin dan beberapa warga perkampungan dekat SMPN 3 Sape. Warga tidak mengetahui awal kedatangan kakek di rumah bocah kelas 5 SD itu. Saat Juraidin ingin memanggil bocah, tak ada sahutan. Padahal, tetangganya mengetahui belum lama berselang Nur berada di rumah tetangga sebelah rumahnya.Nenek korban, Halimah, mengaku selama ini menguatirkan keadaan cucunya yang beberapa bulan terakhir ini jarang mau diajak bicara. Hingga pada Sabtu (22/11), kekuatiran itu sedikit terkuak.
Nenek dan Juraidin menggedor pintu rumah saat mengetahui ada cucunya dalam rumah, Nur pun mau membuka pintu. Setelah rumah dinaiki, ternyata ada orang tua yang bersembunyi pada sebuah sudut rumah. "Kita mulai curiga dengan perilaku kakek yang kelihatan mulai salah tingkah itu," tutur Halimah, nenek korban kepada Bimeks, Senin (24/11).Setelah disuruh keluar, katanya, kakek itu tanpa diperintah bersumpah tidak melakukan apa-apa. Namun, kecurigaan sudah memenuhi otak warga, sehingga beberapa saat kemudian Nur diinterogasi dan ternyata membeberkan kebejatan kakek yang merenggut keperawanan bocah.Tidak hanya itu. Kata Halimah, cucunya mengaku sudah digauli beberapa kali di rumah neneknya di Sari I. Apalagi, selama ibunya ikut suami ke Malaysia, dialah yang membiayai hidup dan sekolahnya."Mendengar cerita itu, hati saya terenyuh dan melaporkan kejadian itu kepada Polsek Sape dan visum.
Namun, sayang kakek itu sudah menghilang enah kemana," katanya.Dijelaskan Halimah, berdasarkan penuturan cucunya, setiap kali kakek itu ingin melampiaskan nafsu setannya, memberikan berbagai hadiah, seperti uang, beras, kedelai, dan lainnya. Jika sudah selesai melampiaskan nafsu birahinya mengancam akan membunuhnya jika memberitahukan kejadian itu kepada orang lain.Bahkan, menurut pengakuan Nur, sudah delapan kali melakukan hubungan terlarang itu. Bahkan, kemanapun cucunya bersembunyi selalu dicari oleh kakek itu. "Kamu tak boleh memberitahukan kepada orang lain kejadian itu karena saya sudah bayar dan sudah memberikan upah," tutur nenek mengulangi ucapan cucunya.Dia berharap agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Nenek dan Juraidin menggedor pintu rumah saat mengetahui ada cucunya dalam rumah, Nur pun mau membuka pintu. Setelah rumah dinaiki, ternyata ada orang tua yang bersembunyi pada sebuah sudut rumah. "Kita mulai curiga dengan perilaku kakek yang kelihatan mulai salah tingkah itu," tutur Halimah, nenek korban kepada Bimeks, Senin (24/11).Setelah disuruh keluar, katanya, kakek itu tanpa diperintah bersumpah tidak melakukan apa-apa. Namun, kecurigaan sudah memenuhi otak warga, sehingga beberapa saat kemudian Nur diinterogasi dan ternyata membeberkan kebejatan kakek yang merenggut keperawanan bocah.Tidak hanya itu. Kata Halimah, cucunya mengaku sudah digauli beberapa kali di rumah neneknya di Sari I. Apalagi, selama ibunya ikut suami ke Malaysia, dialah yang membiayai hidup dan sekolahnya."Mendengar cerita itu, hati saya terenyuh dan melaporkan kejadian itu kepada Polsek Sape dan visum.
Namun, sayang kakek itu sudah menghilang enah kemana," katanya.Dijelaskan Halimah, berdasarkan penuturan cucunya, setiap kali kakek itu ingin melampiaskan nafsu setannya, memberikan berbagai hadiah, seperti uang, beras, kedelai, dan lainnya. Jika sudah selesai melampiaskan nafsu birahinya mengancam akan membunuhnya jika memberitahukan kejadian itu kepada orang lain.Bahkan, menurut pengakuan Nur, sudah delapan kali melakukan hubungan terlarang itu. Bahkan, kemanapun cucunya bersembunyi selalu dicari oleh kakek itu. "Kamu tak boleh memberitahukan kepada orang lain kejadian itu karena saya sudah bayar dan sudah memberikan upah," tutur nenek mengulangi ucapan cucunya.Dia berharap agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
