Genderang dan Kebekuan

Di sini.....
Kusaksikan pergantian masa
Surya tenggelam mengundang rembulan
Sahutan ayam terdengar memanggil fajar
Telah mengambil bagian diriku

Di sini.....
Kumengenang hari-hari yang telah berlalu
Membawaku dalam kebekuan jiwa
Di dalam dunia lamunan
Yang terus menyelimuti di setiap waktuku

Di sini.....
Kusaksikan taman mulai berbunga
Kuntum-kuntumnya mulai mekar menebar keharuman
Pepohonannya mulai rindang dan berbuah di setiap cabang


Di sini.....
Aku hanya diam membeku
Tak mampu berbunga dan berbuah
Dalam kebekuan jiwa
Di setiap waktuku

Dari benih yang terlahir
keserakahan itu pun hadir
menyelimuti dunia yang memang sudah renta
hingga tak mampu lagi membendung dan mencegah
penindasan kepada yang lemah

Di setiap detik terus bergema
jerit kematian
tangis pedih kehilangan

Di setiap detik terus mengalir
tetesan air mata
darah mereka yang tak berdosa

Di setiap detik terlihat
tubuh-tubuh tergeletak
tak bernyawa tak bergerak

Nafsu bahimiyah
tak tercegah


NB: terima kasih buat yang punya puisi ini, saya tidak tahu siapa yang membuatnya semoga yang punya puisi tidak marah saya posting disini (soalnya saya temukan di file perpustakaan dan namanya ga ada)
 
© Copyright Blognya Noval Mbojo - Imnoval.com 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Catatan Mahasiswa Drop Out | Published by Premium Wordpress Themes
Genderang dan Kebekuan - Blognya Noval Mbojo - Imnoval.com